Minggu, 15 Desember 2013

Ringkasan Jurnal BIONFORMATICA (Analisis Univariat & Analisis Multivariat)



VARIASI MORFOLOGI IKAN ENDEMIK RAINBOW SELEBENSIS
(Telmatherina celebensis BOULENGER) DI DANAU TOWUTI,
SULAWESI SELATAN

Morfological Variation of Endemic Fish Rainbow Celebensis (Telmatherina celebensis Boulenger) in Lake Towuti, South Sulawesi
S.H. Nasution1, Sulistiono2, D.S. Sjafei2 & G.'S. Haryani1
' Pusat Penelitian Limnologi LIP I, Jl. Raya Jakarta Bogor Km. 46 Cibinong 16911
E-mail: syah004@limnologi. lipi.go. id/syahromanasution@yahoo. com
2 Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Institut Pertanian Bogor, Kampus Darmaga, Bogor 16680


PENDAHULUAN

          Rainbow Selebensis (Telmatherina celebensis Boulenger) termasuk ke dalam famili Telmatherinidae. Famili ikan ini bersifat endemik di perairan tawar Sulawesi (Saeed & Ivantsoff 1991). Rainbow Selebensis ikan tersebut berpotensi sebagai ikan hias air tawar yang bernilai ekonomis karen memiliki warna tubuh  yang indah.
      Penelitian ini berobjek pada Danau Towuti. Danau Towuti mempunyai luas 560 km2, kedalaman maksimum 203 m, ketinggian dari permukaan laut 293 m dan transparansi air sedalam 22 m (Fernando dalam Haffner et al. 2001).
        Dilihat dari luasnya danau tersebut, ada dugaan bahwa jenis ikan ini terdiri dari beberapa kelompok populasi. Maka dilakukan penelitian yang bertujuan melihat variasi morfologi ikan rainbow Selebensis berdasarkan karakter morfometrik baku.

BAHAN DAN METODE

            Penelitian dilakukan di perairan Danau Towuti, Sulawesi Selatan dari bulan Maret 2002 hingga April 2003 pada empat stasiun Antara stasiun tersebut diduga terdapat penghalang {barrier) ekologi yang dapat mengisolasi ikan rainbow Selebensis.
             Untuk mengetahui apakah ada pengelompokan populasi ikan T. celebensis antar stasiun, dilakukan analisis univariat yaitu ANCOVA (Steel & Torrie 1981) dan multivariat yaitu Analisis Komponen Utama (Principal Componen Analysis, PCA) dengan menggunakan Multivariate Statistics Package, MVSP ver. 3.1 (Kovach 1999; Santoso 2002) pada 14 karakter morfometik baku. Untuk memperjelas hasil analisis PCA dilakukan analisis pengelompokan (cluster analysis) dengan menggunakan persen koefisien kemiripan (percent similarity coefficient) menurut Kovach (1999).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Univariat
            Berdasarkan analisis univariat terhadap hubungan antara karakter panjang baku dengan 13 karakter morfometrik lainnya pada masing-masing stasiun pengamatan, diperoleh 9 karakter (panjang tubuh, panjang forskal, tinggi badan, tinggi batang ekor, panjang kepala, tinggi kepala, panjang mata ke sirip punggung, panjang mata ke sirip dada, dan panjang mata ke sirip anal) yang memiliki nila korelasi yang kuat. Hasil uji ANCOVA model hubungan panjang baku dangan 9 karakter tersebut antar stasiun pengamatan, tidak menunjukkan adanya perbedaan karakter morfometrik ikan rainbow Selebensis baik pada ikan jantan maupun ikan betina. Berdasarkan hal tersebut diasumsikan bahwa ikan rainbow Selebensis antar stasiun merupakan satu kelompok populasi. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Danau Towuti memiliki wilayah yang luas, ikan ini mampu bermigrasi ke seluruh perairan danau.

Analisi Multivariat
            Hasil analisis komponen utama terhadap karakter morfometrik di setiap stasiun pada ikan jantan terdapat dua kelompok yaitu stasiun I satu kelompok dan stasiun II, III, dan IV satu kelompok. Stasiun I memiliki karakter morfometrik yang berbeda dengan stasiun lainnya, sedangkan stasiun II, III, dan IV memiliki karakter  morfometrik yang sama. Karakter yang paling berpengaruh pada ikan jantan dicirikan oleh Tinggi Badan dan Panjang Mata ke SiripPunggung. Hasil tersebut di atas diperkuat dengan hasil analisis pengelompokan (cluster analysis) dengan metode persen koefisien kemiripan (percent similarity coefficient). Berdasarkan analisis tersebut ikan jantan pada Stasiun I merupakan satu kelompok. Demikian pula ikan jantan dari Stasiun II, III dan IV merupakan satu kelompok. Nilai kemiripan kedua kelompok tersebut relatif tinggi yaitu ≥ 86,6%.
            Hasil analisis komponen utama terhadap karakter morfometrik di setiap stasiun pada ikan betina menunjukkan populasi ikan antar stasiun merupakan satu kelompok. Ikan rainbow Selebensis pada stasiun I, II, III, dan IV memiliki karakter morfometrik yang relatif sama. Karakter yang paling berpengaruh pada ikan betina dicirikan oleh panjang forskal, panjang total dan panjang dasar sirip punggung. Hasil analisis pengelompokan pada ikan betina juga memperlihatkan bahwa populasi ikan pada stasiun I, II, III, dan IV membentuk satu kelompok dengan nilai kemiripannya sebesar 98,2%.
            Berdasarkan karakter morfometriknya, ikan T. celebensis di danau Towuti tidak terdapat perbedaan yang nyata. Kesamaan populasi ikan antar stasiun menunjuk-kan bahwa perbedaan antar stasiun khususnya Stasiun HI bukan merupakan halangan geografis yang meng-akibatkan timbulnya subspesies ikan T. celebensis.

KESIMPULAN

            Ikan ini tergolong jenis ikan pelagis yang dapat beruaya ketempat lain di Danau Towuti. Hal ini terlihat dari sebaran (distribusi) populasinya, ikan ini dijumpai di semua stasiun dengan kelimpahan relatif tinggi, terutama pada daerah yang dangkai dan mempunyai tanaman air yang diduga merupakan tempat mencari makanan dan pemijahannya (Nasution et al. 2004; Indiarto & Nasution 2004).
            Berdasarkan hasil analisis univariat dan multivariat terhadap karakter morfometrik baku di setiap stasiun, dapat dikatakan bahwa ikan jantan dan betina pada stasiun I, II, III, dan IV cenderung sama atau berasal dari satu kelompok populasi ikan.



Sumber:
Ringkasan ini bersumber pada Jurnal ilmiah yang berjudul VARIASI MORFOLOGI IKAN ENDEMIK RAINBOW SELEBENSIS (Telmatherina celebensis BOULENGER) DI DANAU TOWUTI, SULAWESI SELATAN VARIASI MORFOLOGI IKAN ENDEMIK RAINBOW SELEBENSIS oleh S.H. Nasution1, Sulistiono2, D.S. Sjafei2 & G.'S. Haryani1 (2004). Pusat Penelitian Limnologi LIP I, Jl. Raya Jakarta Bogor Km. 46 Cibinong 16911, Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Kampus Darmaga, Bogor 16680



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar